Header Ads

Banner Header

Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di Manokwari: Menyatakan 7 Sikap Kehadiran PT Blok Wabu

Mahasiswa Intan Jaya sedang orasi depan Asrama, Amban, Manokwari. (13/04/2023).



Manokwari - Web IMPT - Ikatan Mahasiswa Kabupaten Intan jaya di kota studi Manokwari menolak tegas atas kehadiran tambang emas  PT Blok Wabu yang beroperasi di Kabupaten Intan Jaya yang makin bertambah masalah.

Konflik bersenjata TPNPB-OPM dan TNI/POLRI berawal dari sejak Tahun 2019 hingga sekarang 2023. Dan sudah merubahkan nama mengakibatkan penembakan kepada masyarakat di Intan Jaya.

PT. Blok Wabu di Intan Jaya mahasiswa dan masyarakat berbagai lembaga adapun kelompok elit politik menguba nama PT. Lagowan Monil Sejahtera (LMS) itu mahasiswa Intan jaya bersama masyarakat Intan Jaya setempat pernyataan resmi dengan tolak," tegas Ester Hogajau Kamis (13/04/2023).

Lebih lanjut, Hogajau Menjelaskan ada sekelompok manusia yang berusaha mati matian untuk PT. Blok Wabu harus masuk beroperasi di area wabu di Intan Jaya Provinsi Papua Tengah. 

"Salah satunya adalah Maximus Tipagau dan beberapa kelompok manusia yang berjuang untuk eksploitasi tambang emas dari Blok Wabu," Kata Ester mewakili perempuan.

"Sehingga TPNPB-OPM mempertahan prinsip dan bangun perlawanan. Karena di area wabu bukan Tanah kosong bukan tanah pemerintah, tetapi area Wabun adalah Tanah adat," jelas Ester lagi.

Lebih lanjut, terjadi konflik di Intan Jaya karena baku tembak antara TPNPB-OPM dan TNI/Polri yang berkelanjutan sampai hari ini adalah konflik ekonomi kepentingan dalam kapitalis, imperialis, kolonialis, rakyat sipil di Intan Jaya korbankan demi kepentingan kapitalis  nasional dan internasional.

"Pelanggaran HAM terus terjadi banyak operasi militer beberapa tempat dalam  sasaran yaitu; Ndugusiga, Ekenemba, Danggoa, Titigi, Nbamogo, Bajemba, Janamba, sugapa lama, Tausiga dan sekitarnya. Adapun juga dalam operasi umat dari 19 Gereja mereka lari mengungsi terpencar ke dalam hutan-hutan akibat dari tindakan operasi militer kolonial Indonesia yang tidak dapat dihentikan."

Selain dia, Koordinator Lapangan jumpa pers Martinus Zonggonau mengatakan pengungsian dan penembakan dalam  tahun 2019 sudah terjadi. Kemudian baru lagi terjadi pada tanggal 11-12 April 2023 dimana aparat gabungan TNI Satgas 305 tembak mati kepada seorang ibu lansia dalam jenaza dan masih belum ditemukan orang tua seorang pendeta di  Hitadipa satu nyawa korban habis seribu jiwa.

"Penyisiran dan penembakan yang dilakukan oleh TNI-POLRI satuan gabungan Satgas 305 mereka melakukan bersifat binatang untuk mengoperasikan secara menyeluruh. Kami minta negara Indonesia harus hentikan operasi besar besaran oleh militer Intan Jaya," jelas Zonggonau.

Maka kami Ikatan Mahasiswa Intan Jaya Kota Studi Manokwari  dengan tegas menyatakan tujuh poin sikap:

Pertama: Kami mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya Kota Studi Manokwari meminta dengan tegas kepada bapak Bupati Apollos Bagau ST dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Pj. Gubernur Papua Tengah yang sedang tanda-tangani surat izin usaha eksplorasi perusahaan tambang PT. Blok Wabu di Intan Jaya. Maka kami minta segera dipertanggungjawabkan semua Konflik TPNPB-OPM dan TNI/POLRI yang mengakibatkan korban manusia kepada rakyat sipil setempat. 

Kedua: Kami Mahasiswa asal kabupaten Intan Jaya meminta dengan tegas kepada Kapolda Papua Irjen Pol Matheus D. Fakhir dan Pangdam Cenderawasih Papua segera tuntaskan pelanggaran HAM di Intan Jaya. Dan segera dihentikan segala macam operasi militer dan segera tarik gabungan militer organik dan non organik dari Kabupaten Intan Jaya.

Ketiga: Kami mahasiswa dan Rakyat Intan Jaya sudah jelas kami sudah menolak kehadiran PT. Blok Wabu di wilayah Kabupaten Intan Jaya. Tetapi pemerintah Pusat dengan Daerah masih mau melanjutkan operasi emas sehingga hadirkan badai konflik berulang-ulang akibatnya warga sipil intan Jaya yang menjadi korban dan masyarakat mengungsi kemana-mana terlantar di dalam hutan. Maka itu kami mahasiswa meminta dengan tegas kepada Pj. Bupati Intan Jaya segera tuntaskan persoalan ini.

Keempat: Kami mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya mendesak kepada Pj. Gubernur Papua Tengah dan Pj. Bupati Intan Jaya segera mencabut surat perizinan yang ditandatangani oleh pemerintah daerah dan pemerintah Provinsi Papua Tengah pada tanggal 23 April 2023 di Nabire Ibu Kota Provinsi. Kami nilai pemda asal ambil kebijakan dan keputusan sendiri tidak ingat dampak daripada PT Blog Wabu. Tidak melihat banyak rakyat Intan Jaya menjadi korban dan pengungsian ke hutan. Maka kami minta hentikan operasi konflik bersenjata.

Kelima: Kami mahasiswa asal kabupaten Intan Jaya dari 17 kota studi se-indonesia bersama rakyat Intan Jaya, menolak 100 persen PT. Blok Wabu. Yang Negara Indonesia dirancang dan ambil kebijakan untuk merampas emas di sekitar daerah pertambangan dalam Wilayah Intan Jaya. Hari ini rakyat sipil korban nyawa tidak terhitung benda dan ternak. Sehingga kami mahasiswa Intan Jaya Kota Studi Manokwari menuntut kepada bapak Bupati Intan Jaya segera tuntaskan persoalan. Jika tuntutan kami tidak merespon baik maka kami mahasiswa Intan Jaya se-Indonesia akan mobilisasi massa yang banyak dan kami akan aksi brutal di Nabire Papua Tengah.

Keenam: Kami mahasiswa mendesak kepala Polda Papua Irjen Pol Matheus D. Fakhirdan dan Pangdam Cenderawasih Papua, yang melanggar Undang-Undang Perkapolri No. 8 Tahun 2014 pasal 8 9 & 11. Dalam masa jabatannya sebagai Kapolres Intan Jaya tidak mematuhi pada seharusnya mengayomi melindungi rakyatnya. Namun TNI dan POLRI melakukan penyisiran di luar aturan terhadap warga sipil secara tidak manusiawi. Sehingga kami mahasiswa Intan Jaya Kota Studi Manokwari mendesak segera pecat Kapolres Intan Jaya.

Ketujuh: Aktor utama untuk PT. Blok Wabu adalah Maximus Tipagau dan Apollos Bagau bahkan ada beberapa kelompok elit lokal yang bermain dalam. Sehingga kami mahasiswa intan jaya dengan tegas hentikan pengambilan emas di Blok Wabu dan segera tanggung jawab atas kehilangan nyawa rakyat yang korban akibat konflik senjata di Intan Jaya, Papua Tengah.

Pernyataan sikap tujuh poin ini telah resmi mengetahui oleh badan pengurus  Ikatan mahasiswa Intan Jaya Nebot Widigipa dan senior Roni Jagani. (*)

Reporter: Oto, Reni, Demi, Jefry



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.